Minggu, 27 April 2014

13 PETUAH CINTA

1. Menyakitkan ketika kamu tengah memikirkan dia yang kamu cinta, padahal kamu tahu bahwa dia tengah memikirkan orang lain.
2. Jangan terus tangisi dia yang telah pergi demi orang lain. Anggap saja Dia datang dalam kehidupanmu untuk mengingatkan bahwa yang terbaik telah menantimu di depan.
3. Jika sesuatu terasa indah pd awalnya, itu disebut janji. Jika hal itu indah hingga akhirnya, itu disebut bukti.
4. Hanya karena dia tak menyukai sikapmu, tak berarti kamu harus mengubah kepribadianmu. Jangan kehilangan dirimu dlm proses mencintai seseorang.
5. Cintailah orang yang engkau kasihi itu sekedaranya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang kau benci pada suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu sekedarnya, barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada suatu hari nanti.
6. Cinta tak hanya berawal dari tatapan mata. Cinta hadir dari tulusnya hati ketika diri tak mampu berpikir jernih. Percaya Hati!!
7. Jika seseorang memutuskan untuk pergi dari hidupmu, biarkan dia pergi. Kamu mungkin merindukannya, tapi kamu pasti bisa hidup tanpanya.
8. Bagiku, Melepaskan adalah memaafkan masa lalumu, membiarkan waktu menyembuhkan lukamu, & membiarkan Tuhan menuntun jalanmu. – Semoga engkau bahagia bersamanya…
9. Berbicara tentang hubungan masa lalu bukan berarti masih terjebak didalamnya. Terkadang itu diingat agar tak mengulangi kesalahan lagi.
10. Bertahanlah jika kamu benar-benar mencintai. Tapi terkadang kamu diharuskan untuk pergi sebelum membuat keadaan menjadi lebih buruk lagi..    
11. Bersiap untuk mendengar jawaban dari setiap pertanyaan. Karena terkadang jawaban yang didengar bukanlah yang diharapkan..
12. Cinta bukan sesuatu yg datang dengan mudah, namun jika kamu mau memperjuangkannya, kamu seseorang yg pantas mendapatkannya..
13. Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.. 


SOURCE :
-http://dewasastra.wordpress.com/2012/02/11/petuah-cinta/

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH

                         Cinta muncul dalam begitu banyak warna dan cara yang kadang mustahil untuk diprediksi kedatangannya. Dalam hidup, Anda pasti akan menemukan diri Anda mengalami salah satu dari tujuh jenis cinta ini. Berikut 7 jenis cinta yang dilalui manusia :

1. Cinta platonis
Cinta platonis adalah jenis cinta yang paling sederhana dari kelima jenis cinta yang dialami manusia. Mereka yang menjalaninya bahkan tidak menuntut apa-apa dari pasangan, terutama tentang seks.

2. Cinta tak berbalas
Cinta tak berbalas adalah cinta yang penuh dengan kesedihan dan banyak dari kita telah mengalami. Anda mungkin menemukan diri Anda jatuh cinta dan tidak bisa mendapatkannya. 

3. Cinta obsesif
Apakah Anda seorang kekasih yang obsesif atau seseorang yang sangat kecanduan pada pasangan Anda? Cinta obsesif membuat Anda merasa tak berdaya dan sangat kesepian ketika pasangan Anda tidak berada di dekat Anda. Cinta obsesif biasanya dialami oleh mereka yang baru merasakan cinta untuk pertama kalinya.

4. Cinta egois
Cinta egois membuat seseorang tidak peduli akan apa yang dirasakan pasangannya. Ia hanya peduli tentang dirinya sendiri dan apa yang baik baginya. Seorang kekasih yang egois bisa bersikap licik dan sering memanfaatkan kelemahan pasangannya.

5. Cinta pada pandangan pertama
Jenis cinta ini adalah yang paling spontan dan seringkali cepat dilupakan. Cinta pada pandangan pertama terjadi selama beberapa detik atau bahkan kurang.

6. Cinta romantis
Cinta romantis adalah jenis cinta yang paling menyenangkan. Anda ingin selalu bersama kekasih Anda sepanjang waktu, dan bahkan ketika Anda sedang tidak bersamanya, Anda tidak dapat menahan keinginan untuk bertemu dengannya.

7. Cinta tak bersyarat
Berbahagialah mereka yang dapat mengalami jenis cinta ini. Ini tentu tidaklah mudah dan jelas bukan sesuatu yang kebanyakan orang inginkan. Namun ketika Anda benar-benar merasakannya, Anda bisa tahu apa itu cinta sejati.

Inilah tujuh jenis cinta yang Anda alami dalam hidup. Lantas, manakah cinta yang pernah Anda alami selama hidup?



JENIS KASIH atau CINTA MENURUT FILOSOFI YUNANI


1. Eros, adalah kasih karena hawa nafsu.
2. Filia, adalah kasih sahabat atau kasih sesama teman.
3. Agape, adalalah kasih Allah, kasih tanpa syarat.
Deskripsi :
1. Eros, Ini bisa diumpamakan kasih “Karena“.
  • Karena kamu cantik, saya cinta kamu
  • Karena kamu ganteng, saya cinta kamu
  • Karena kamu seksi, saya cinta kamu
  • Karena kamu langsing, saya cinta kamu
  • Karena karakter kamu, saya cinta kamu
2. Filia, ini bisa diumpamakan kasih “Supaya
  • Supaya kamu mengasihi saya, maka saya mengasihimu
  • Supaya kamu baik kepada saya, maka saya baik kepadamu
  • Supaya kamu membantu saya, maka saya membantumu
3. Agape, ini bisa diumpamakan kasih “Meskipun
  • Meskipun kamu manusia berdosa, Aku tetap mengasihimu
  • Meskipun kamu sering memberontak, Aku tetap mengasihimu
  • Meskipun kamu jahat, Aku tetap mengasihimu

SOURCE :
- http://www.merdeka.com/gaya/7-jenis-cinta-yang-dilalui-manusia.html
- http://hermantusiadi.wordpress.com/venus/m1/


Sabtu, 05 April 2014

TULISAN BEBAS (ILMU BUDAYA DASAR)

CONTOH "MANUSIA DAN KEBUDAYAAN" DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


       Manusia dan kebudayaan merupakan hal yang memiliki keterkaitan sangat erat satu dengan lainnya. Mengapa demikian ? dikarenakan apapun tindakan yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sebuah kebudayaan.
       Di indonesia sendiri, terdapat berbagai contoh adanya keterkaitan antara manusia dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya saja contoh konkritnya yaitu bergotong royong. Gotong royong merupakan ciri khas dari kebudayaan Indonesia yang sampai saat ini masih sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman leluhur. Dengan adanya gotong royong dapat membuat sesama manusia saling meolong satu sama lainnya. Namun di zaman moderen seperti saat ini, bergotong royong tampaknya sudah jarang kita temui di daerah perkotaan. Karena daerah perkotaan cenderung dengan manusia –manusia yang menganut kebudayaan individual dengan mengandalkan ego masing-masing.
       Kebudayaan juga tidak hanya berasal dari perilaku. Kebudayaan bisa berasal dari sebuah karya seni. Seperti halnya saja sebuah karya seni tari. Di Indonesia karya seni tari merupakan sebuah aspek yang harus dilestarikan keberadaannya. Namun pada kenyataannya generasi sekarang kurang merespon untuk melestarikan karya-karya seni tari di Indonesia. Banyak dari generasi sekarang yang lebih menyukai tari-tarian dari luar atau tarian-tarian barat seperti Gangnam Style, Shuffle Dance, Harlem Shake dan sebagainya yang sudah mendunia. Padahal di Indonesia sendiri memiliki gerakan tarian yang mudah dan mungkin jika kita perkenalkan ke daerah luar juga mampu mendunia seperti poco-poco, jaipong, dan sebagainya.
      Kebudayaan di Indonesia yang sering kita temui pada tempat-tempat umum adalah “Budayakan Mengantri”. Budaya mengantri sebenarnya memiliki sisi hal positif. Karena dengan adanya budaya mengantri, dapat melatih sejauh mana seseorang memiliki kesabaran.
Indonesia masih termasuk dalam wilayah bagian timur, sehingga kebudayaan yang paling menonjol adalah dalam segi budaya berpakaian.  Budaya berpakaian di Indonesia lebih cenderung sopan dan memiliki etika yang baik untuk dilihat, dibandingan dengan cara berpakaian masyarakat bagian luar atau barat. Di Indonesia sendiri pada saat ini sedang mengembangkan budaya behijab bagi para muslimah se-Indonesia terutama ditunjukkan untuk para generasi muda sekarang. Banyak komunitas-komunitas hijab yang sudah berkembang dan memiliki banyak cabang yang tersebar dibanyak wilayah Indonesia. Budaya ini merupakan budaya positif yang harus terus dikembangkan.
       Dari contoh-contoh keterkaitan antara manusia dan kebudayaan diatas, dapat disimpulkan bahwa  hubungan antara manusia dan kebudayaan memang tidak dapat dipisahkan dengan satu sama lainnya.      Hendaknya generasi sekarang harus lebih melestarikan dan mengembangkan kebudayaan-kebudayaan positif yang menjadi ciri khas di Indonesia. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya dari luar atau budaya barat. 


Budaya Gaya Pacaran Anak Muda Jaman Sekarang



Pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Ada juga yang bilang bahwa pacaran adalah proses kita menjadi lebih dewasa dimana kita bisa berbagi pengalaman dan kasih sayang.

Seorang anak mulai mengenal pacaran ketika mereka mulai memasuki masa puber, dimana terjadi perubahan pola pikir dari anak-anak menuju dewasa yang disebabkan oleh perubahan hormon, yang disertai dengan berubahnya bentuk fisik si anak tersebut, biasanya terjadi ketika si anak mulai memasuki jenjang pendidikan ke SMP.


Pacaran jaman dulu identik sekali dengan surat-menyurat. Seseorang akan merasa sangat bahagia ketika mereka mendapat surat yang diantarkan oleh pak pos untuk dirinya dari pacar yang dikasihinya. Seorang lelaki biasanya akan main kerumah pacarnya untuk sekedar ngobrol berdua, atau mengajak pergi jalan-jalan mencari suasana romantis, dan dunia pun serasa milik mereka berdua.

Tapi seiring berjalannya waktu, dan akibat kemajuan teknologi yang semakin canggih, gaya pacaran semacam itu sudah jarang sekali kita temukan, semisal surat-munyurat dari seseorang ke pacarnya. Kemajuan teknologi memang berpengaruh besar terhadap perubahan jaman, termasuk perubahan gaya pacaran anak muda jaman sekarang.

Surat-menyurat yang dulu sangat pupuler, sekarang digantikan oleh perangkat handphone. Hanya dengan sms atau telepon, seseorang bisa langsung bertukar kabar dengan pacar yang berada dilokasi jauh sekalipun, atau hanya dengan chating lewat internet, seseorang bisa ngobrol tanpa batas walaupun hanya lewat tulisan.

Tapi perkembangan teknologi bagaikan pisau bermata dua, disatu sisi bermanfaat karena lebih memudahkan mereka dalam berhubungan, di sisi lain juga bisa berdampak buruk pada kita. Dengan teknologi yang sangat canggih itu, dunia serasa kecil. Bisa dibilang kita bisa menjelajahi dunia hanya dalam satu waktu, bisa mendapat informasi di dunia manapun tanpa ada batasnya, sehingga itu juga bisa mengubah kebiasaan manusia. Karena pengaruh budaya luar negeri yang terbilang bebas, kita seolah mengikuti budaya itu.

Gaya pacaran jaman sekarang juga sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah mereka mencontoh gaya pacaran orang luar yang tak mengenal etika. Ada beberapa pemahaman salah tentang pacaran anak muda jaman sekarang.

1. Gak punya pacar berarti gak laku.
2. Belum dinamakan pacaran kalau belum bernah berciuman "mesra".
3. Seorang cewek tidak benar-benar cinta kalau gak mau diajak "ML" oleh cowoknya.


Pemahaman itu seakan sudah menjadi kiblat bagi anak muda jaman sekarang dalam berpacaran. Banyak sekali kita temui anak sekolah mojok sepulang sekolah atau anak muda yang pacaran di tempat umum sambil berciuman mesra, kadang si cowok sambil meraba-raba tubuh si cewek. Kadang di tempat umum mereka merasa risih atau tidak aman dan nyaman karena tempatnya yang terlalu terbuka. Ibarat "nggak ada rotan akar pun jadi", nggak ada tempat aman buat bermesraan, diwarnet pun sekarang juga menjadi tempat aman bagi mereka untuk bermesraan. Bahkan nggak cuman berciuman, mereka juga berani melakukan lebih dari itu.

Sekarang banyak sekali perempuan hamil diluar nikah, dan itupun sudah dianggap biasa di Indonesia ini yang notabene adalah negara dengan budaya timurnya yang terkenal beretika dan ber-Ketuhanan.

Untuk menjauhkan kita dari gaya pacaran yang salah tadi, setidaknya kita mesti tahu batasan-batasan kita dalam berpacaran. Tidak hanya itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang pacar yang baik.

1. Lebih takut sama Tuhan dari pada manusia, jadi siapapun yang mau menjadi pacarmu akan menghormatimu dan tak mempermainkanmu.
2. Dorong pacarmu untuk lebih dekat dengan Tuhan.
3. Sayangi keluarga pacarmu seperti kamu menyayangi keluargamu sendiri.
4. Dukunglah apa yang dikerjakannya sepanjang bukan hal yang negatif.
5. Jangan berpikir berapa banyak yang bisa dia berikan padamu, tapi berpikirlah berapa banyak yang bisa kuberikan padanya.(Yang positif tentunya)

Oleh karena itu, sebelum pacaran kita harus berkomitmen dan berjanji pada diri sendiri bahwa pacaran itu bukan hanya untuk main-main atau mengikuti tren, tapi karena memang kita ingin mengenal pasangan lebih dalam lagi sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Source : http://ariestyvandas.blogspot.com/2013/03/contoh-manusia-dan-kebudayaan-dalam.html
http://warningadit.blogspot.com/2012/04/budaya-gaya-pacaran-anak-muda-jaman.html

KEBUDAYAAN YANG ADA DI INDONESIA (ILMU BUDAYA DASAR)

KEBUDAYAAN SUMATERA UTARA

               Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau SumateraIndonesia dan beribukota di MedanProvinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km². Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa BaratJawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990, penduduk Sumatera Utara berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Sumatera Utara telah meningkat menjadi 12,98 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km². Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen.
                 Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orangMinangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Niasberada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belandabanyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa danTionghoa. Pusat penyebaran suku-suku di Sumatera Utara, sebagai berikut :
  1. Suku Melayu : Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
  2. Suku Batak Karo : Kabupaten Karo
  3. Suku Batak Toba : Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir
  4. Suku Batak Mandailing/Angkola : Kabupaten Tapsel, Kabupaten Mandailing Natal
  5. Suku Batak Pesisir : Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga
  6. Suku Batak Simalungun : Kabupaten Simalungun
  7. Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
  8. Suku Nias : Pulau Nias
  9. Suku Minangkabau : Kota Medan, Kabupaten Batubara, Pesisir barat
  10. Suku Aceh : Kota Medan
  11. Suku Jawa : Pesisir timur
  12. Suku Tionghoa : Perkotaan pesisir timur & barat.
                    Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya denganBahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.
                   - Agama utama di Sumatera Utara adalah:
  • Islam: terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
  • Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
  • Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
  • Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Konghucu : terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
  • Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya
                     Musik yang biasa dimainkan,cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. 
                     Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen.Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan "kerbau berdiri tegak". Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbauRumah adat etnis Batak, Ruma Batak, berdiri kokoh dan megah serta masih banyak ditemui di SamosirRumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut "ayo-ayo rumah" dan "tersek". Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara. Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh, dan lesung. Bangunan khas Mandailing yang menonjol disebut "Bagas Gadang" (rumah Namora Natoras) dan "Sopo Godang" (balai musyawarah adat).
                    Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal PanaluanTari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan.
                   Selain arsitektur,tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian,dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan. Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan. Pada masyarakat pesisir barat ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas.
                    Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas. Di tanah Batak sendiri ada dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas. Pasituak Natonggi atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya tuak atau nira dengan kehidupan mereka.


SUKU BATAK, SUMATERA

Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang terletak di Sumatera Utara. Nama Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur. Suku bangsa yang dikategorikan ke dalam suku Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Seorang istri dari putra pendeta Batak Toba bernama Siti Omas Manurung menyatakan, bahwa sebelum kedatangan Belanda semua orang baik Karo maupun Simalungun mengakui dirinya sebagai Batak. Lalu Belanda yang telah membuat terpisahnya kelompok-kelompok tersebut setelah Belanda datang ke tanah Batak. Dengan demikian, istilah "Tanah Batak" dan "rakyat Batak" diciptakan oleh pihak asing.
Namun, sebagian orang Karo, Angkola, dan Mandailing tidak mau menyebut dirinya sebagai suku Batak karena pada umumnya istilah "Batak" dipandang rendah oleh bangsa lain. Sebagian orang Tapanuli juga tidak ingin disebut orang Batak karena perbedaan agama yang mencolok pada orang Batak kebanyakan.
Suku Batak dikenal dengan banyaknya marga yang diambil dari garis keturunan laki-laki. Garis keturunan tersebut akan diteruskan kepada keturunan selanjutnya. Marga tersebut menjadi simbol bagi keluarga Batak. Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak. Si Raja Batak mempunyai dua orang putra, yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon.
Sejarah
Banyak versi yang menyebutkan asal-usul bangsa Batak. Ada yang mengatakan bangsa Batak berasal dari Thailand, keturunan dari bangsa Proto Malayan. Bangsa ini merupakan suku bangsa yang bermukim di perbatasan Burma dan Siam atau Thailand. Selama ribuan tahun, bangsa Batak juga tinggal dengan keturunan Proto Malayan lainnya, seperti Karen, Igorot, Toraja, Bontoc, Ranau, Meo, Tayal dan Wajo.
Proto Malayan ini pernah dijajah oleh bangsa Mongoloid. Lalu mereka berpencar ke berbagai wilayah dan negara. Misalnya Toraja mendarat di sulawesi, bangsa Tayal kabur ke Taiwan, dan bangsa Ranau mendarat di Sumatera Barat. Sementara Suku Batak mendarat di pantai Barat pulau Sumatera. Di situ suku bangsa Batak terpecah menjadi beberapa gelombang. Gelombang pertama berlayar terus dan mendarat di pulau-pulau Simular, Nias, Batu, Mentawai, Siberut sampai ke Enggano di Sumatera Selatan.
Gelombang kedua mendarat di muara sungai Simpang, sekarang Singkil. Mereka bergerak sepanjang sungai Simpang Kiri dan menetap di Kutacane. Dari situ mereka menduduki seluruh pedalaman Aceh. Itulah yang menjadi orang-orang Gayo, dan Alas.
Adapun gelombang ketiga mendarat di muara Sungai Sorkam, antara Barus dan Siboga. Memasuki pedalaman daerah yang sekarang dikenal sebagai Doloksanggul dan belakangan menetap di kaki Gunung Pusuk Buhit, di tepi danau Toba sebelah barat. Dari situ berkembang dan akhirnya menduduki tanah Batak.
Ada lagi versi yang mengatakan, Suku Batak berasal dari India melalui Barus berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba pada abad ke-6. Barus merupakan wilayah yang ada di Tapanuli Tengah Sumatera Utara. Orang-orang yang dari India tadi berdagang dan mendirikan di kota dagang Barus. Nama Barus sendiri merupakan barang dagangan yang mereka perdagangkan, yakni kapur Barus.
Kapur Barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusirnya pedagang-pedagang Tamil asal India dari pesisir Sumatera. Pada masa-masa berikutnya, perdagangan kapur Barus mulai banyak dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara.
Kesenian
Diantara unsur kebudayaan yang dimiliki suku Batak adalah kesenian. Tari Tor-tor merupakan kesenian yang dimiliki suku Batak. Tarian ini bersifat magis. Ada lagi Tari serampang dua belas yang hanya bersifat hiburan. Sementara alat musik tradisionalnya adalah Gong dan Saga-saga. Adapun warisan kebudayaan berbentuk kain adalah kain ulos. Kain hasil kerajinan tenun suku batak ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor.
Agama
Bangsa Batak memiliki sistem kepercayaannya sendiri, terutama di daerah pedesaan masih mempertahankan sistem religi atau kepercayaan tersbeut. Orang batak memiliki konsepsi, bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon. Ia bertempat tinggal di atas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugas dan kedudukannya. Namun, saat ini agama yang mendominasi bangsa Batak adalah Islam dan Kristen. Tetapi agama Kristen merupakan agama mayoritas suku Batak saat ini.
Daerah masuk dan penyebaran Islam adalah batak bagian selatan. Sementara daerah penyebaran Kristen meliputi daerah adalah batak bagian utara. Islamisasi di Batak dilakukan oleh para pedagang dari Minangkabau. Mereka mengawini para perempuan Batak dan secara perlahan masyarakat Batak banyak yang memeluk agama Islam. Pada masa Perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah Batak dan melakukan islamisasi besar-besaran atas Batak Mandailing dan Angkola.
Namun penyerangan Paderi atas wilayah Toba, tidak dapat mengislamkan masyarakat tersebut, yang pada akhirnya mereka menganut agama Kristen Protestan. Kerajaan Aceh di utara juga banyak berperan dalam mengislamkan Batak Karo dan Pakpak. Sementara Simalungun banyak terkena pengaruh Islam dari masyarakat Melayu di pesisir Sumatera Timur.
Adapun penyebaran agama Kristen dilakukan oleh seorang misionaris asal Jerman tahun 1861. Sebelumnya mereka menerbitkan buku tata bahasa dan kamus Batak-Belanda. Dengan tujuan mereka dapat memudahkan penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh orang Kristen Jerman dan Belanda. Sasaran mereka adalah Batak Toba dan Simalungun. Batak Karo juga menjadi sasaran misionaris Kristen, sehingga sebagian Batak Karon ada yang memeluk agama Kristen.
Saat penkristenan dilakukan, Batak Karo dan Toba dapat dikristenkan dengan cepat, sehingga pada abad ke-20 agama Kristen menjadi identitas budaya mereka. Saat Belanda menancapkan kolonialisme Belanda di tanah Batak, masyarakat Batak ini tidak banyak melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Kekerabatan
Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip, yaitu perbedaan tigkat umur, perbedaan pangkat dan jabatan, perbedaan sifat keaslian, dan status kawin. Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga. Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga.
Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar, sehingga tidak saling kenal. Tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya.
Dalam persoalan perkawinan, dalam tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan. Maka dari itu, jika ada yang menikah harus mencari pasangan hidup dari marga lain. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak, maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja bila agama yang dianutnya adalah Kristen.
Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh orang Batak adalah bahasa Batak. Tapi sebagian juga ada yang menggunakan bahasa Melayu. Setiap puak memiliki logat yang berbeda-beda. Orang Karo menggunakan Logat Karo, sementara logat Pakpak dipakai oleh Batak Pakpak, logat Simalungun dipakai oleh Batak Simalungun, dan logat Toba dipakai oleh orang Batak Toba, Angkola dan Mandailing.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara#cite_note-8
            http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/952/suku-batak-sumatera-utara